Kafa Kafi


Lucu, kata yang diucapkan orang saat tahu adikku kembar, entah mengapa mereka mengangap anak kembar itu lucu asal mereka ketahui anak kembar itu menyusahkan, semuanya harus dua, sering bertengkar karena hal kecil, dan kalo sedang menangis dua-duanya menangis bersamaan. Menyusakan, jika ada seorang teman yang bercerita dia punya adek kembar aku tidak akan berkata lucu tapi sabar.
Aku menjadi seorang kakak pada bulan februari 2001, saat kedua adekku dilahirkan, sedangkan aku masih anak MI yang hanya tahu bermain, meminta dan menangis.
Beberapa hari berada dirumah sakit akhirnya adek dan ibuku diperbolekan Dokter untuk pulang, dirumah suasana berebedah telah menungguku, jika sebelumnya aku selalu mendapat perhatian penuh dari orang tua kali ini aku mengalah bahkan harus ikut memberi perhatian lebih untuk kedua adekku yang bernama Faid Muhammad Al Kafa dan Fais Muhammad Al Kafi.
Waktu pun berputar adek kembarku mulai bertumbuh besar, jika orang kembar identik dengan kesaman fisik itu tidak berlaku untuk adekku. Kafa memiliki mentuk muka oval, rambut tipis, badan kurus dan warnah kulit sawo mateng sedangkan muka Kafi berbentuk bulat, rambut hitam tebal, badan tegap dan berkulit putih. Mereka memang berbeda dan tidak mau disamakan soal sifat mereka pun tak sama yang Kafa lembut yang satunya kasar.
Mereka sering bertengkat dengan banyak hal, mulai dari berebut mainan, berebut makanan, berebut perhatian dari orang tua tapi semoga kafa-kafi tidak berebut wanita suatu saat nanti –hehehe-. Ketika terjadi pertengakar biasanya aku hanya melihat namun ada saatnya aku memisahkan mereka terkadang juga aku yang membuat mereka bertengkar tentang suatu hal yang tidak penting –hehehe-.
Tahun-tahun berganti, adekku siap memasuki dunia pendidikan. Pendidikan pertama mereka ditepatakan orang tua di TK Bunga Harapan V yang letaknya tidak begitu jahu dari rumah sedangakan aku sudah memasuki bangku SMP. Setiap pagi sebelum jam tujuh yang biasanya mereka masih tertidur sekarang harus terjaga untuk bersiap ke sekolah. Pada waktu itu mereka sudah bisa mandi sendiri, memakai seragam sendiri, tapi masih diawasi orang dewasa. Setalah semua siap kafa-kafi berangkat dengan mengunakan sepeda ontel mini yang masih mengunakan roda bantu dikanan-kirinya dan dibelakang mereka ada budehku mengantarkan.
Pertama kali aku melihat mereka memakai baju TK pada saat aku pulang dari perjalanan ke sekolah karena ada barangku yang ketinggalan dan melihat adekku dengan seragam mereka berupah topi berlogo TK di depannya, memakai jas biru tanpa lengan dengan dirangkapi baju berwarna putih didalamnya, celana biru setinggi lutut dan sepatu hitam layaknya anak sekolah biasanya. Adekku terlihat lebih lucu dari biasanya.
Dua tahun berlalu Kafa lebih tanggap dalam hal akademi, Kafi sangat tangkas dengan olahraga. Setelah TK mereka melanjutakan ke MI Hidayatussybian sebuah lembaga tingkat SD yang ada didesaku. Kini mereka berganti seragam, jika dulu memakai jas sekarang jas telah hilang, jika dulu biru sekarang berubah menjadi hijau. Mereka sudah tidak mengunakan roda bantu untuk bersepeda, sudah tidak diantar lagi kesekolahan.
Di Madrasah Kafa masih tetap menonjol diakademi hanya beberapa kali keluar dari sepuluh besar ringking kelas, bacaan Al-Qur’an-nya juga sudah bagus mungkin aku kalah dalam hal membaca kitap suci umat Islam, dia juga suka bertanya tenteng segala hal contohnya saat melihat TV bersama pertama dia akan berkomentar tenteng suatu kejadiaan dan menganalogikan dengan kehidupannya sendiri namun saat dia tidak mengerti tentang suatu kejadiaan Kafa akan langsung bertanya, biasanya dia akan bertanya kepada ayah. Tapi keadaan fisik kafa sedikt lemah, dia memilik asam, asmanya terkadang kambuh saat dia sedang asik bermain atau sedang tertidur pulas walaupun orang tuaku telah berusaha mencarikan obat agar asmanya tidak kambuh lagi tapi sampai saat ini asmanya terkadang kambuh. Ditambah lagi kebiasaanya melihat TV dengan jarak dekat membuat matanya bermasalah dan diharuskan Dokter untuk memakai kacamata.
Sedangkan adekku Kafi, dia terlahir dengan kondisi fisik yang tidak begitu baik perana sekali dia terpaksa harus diopname namun dalam beberapa tahun kondisi fisiknya mulai membaik bahkan sekarang dia adalah sangat suka dengan olahraga mulai dari sepakbola, bulutagnkis, voli dan segalah macam olahraga dia pasti bisa dengan mudah melakukannya. Diakademi dia tidak kalah dengan teman-temannya, bebrapa kali hampir menyentuh sepuluhbesar kelas.
Sedikit cerita dari dua orang yang telah menggangu hidupku, walau mereka menggangu hidupku mereka juga yang mewarnainya dengan warna berberda.
Sedikit tambahan adekku Kafa baru-baru ini berhasil menjadi juara satu lomba baca puisi disekolaannya dan kemaren dia menjadi wakil sekolah untuk lompa pidato bahasa inggris, sehari sebelum perlombaan digelar aku sempat mengajarinya berpidatao bagaimanan cara menyapa para hadirin, mengeksperesikan setiap kata dalam pidatao dan cara melafalkan kalimat dalam bahasa inggris. Ketika lomah berlangsung Kafa kurang menguasai materi yang diberikan berbeda dengan perserta lain, akhirnya Kafa tidak mendapatakan juara pada lomba kali ini.
Adekku Kafi sedang sibuk dengan bulutangkis, setiap hari kamis dia berlatih di gedung olahgara, perana sekali aku mengantanya berlatih, sekitar jam tiga sore kita berangkat dari rumah, Kafi hanya memakai kaos oblong, sepatuh sekolahnya dan membawah air minum dalam botol. Sekitar tigapuluh menit perjalanan kami sudah sampai di tempat latiahan, disana masih sepi aku juga ragu untuk masuk kedalam ruanganan, setelah beberapa menit ada seorang laki-laki keluar dari dalam dan mempersilakan kami masuk. Sepuluh menit datang dua orang pelati dengan membawah bermacam-macam alat mulai dari raket, cok sampai kun untuk pembatans kemudian datang para peserta latiahan seingatku ada enam peserta semuanya laki-laki berumur sekitar tujuh hunga sebelas tahun. Latihan dimulai dengan perenggangan dari ujung kaki samapi ujung kepala, lalu ada lari-lari kecail untuk pemanasan, dilanjutkan dengan pemberian materi cara mengambil cok bila ada diposisi-posisi sulit, cara melakuakan semes yang baik dan latiahan diakhiri dengan pertandingan antar peserta latihan.
Dua bulan yang lalu Kafi mewakili sekolah untuk ikut perlombaan, pada pertandingan pertama dia bisa mengalahkan lawanya dengan tiga set, dipertandingan kedua juga bisa memenangakan pertandiangannya, namuan saat mengahadapi musuhnya yang ketiga Kafi gagal memperolah kemenganaan. Saat aku tanya kenapa bisa kalah, Kafi terlalu lelah karena perlombaan hanya dilakukan selama sehari.[]